Monday 10 June 2013

PRE EKLAMSIA

PRE EKLAMSIA

Pre-eklamsia kerap terjadi saat hamil, akibat tekanan darah yang tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urin, setelah kehamilan berusia 20 minggu. Meski ‘hanya’ peningkatan tekanan darah, tapi dapat berakibat fatal yang memungkinkan terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi yang dikandung.
Pre-eklamsi akan hilang saat melahirkan, sehingga bila pre-eklamsi terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan, dokter akan mengambil tindakan untuk segera mengeluarkan bayi. Tapi bila pre-eklamsi terjadi di awal kehamilan, maka dokter akan berusaha memperpanjang kehamilan sampai bayi dianggap telah cukup untuk lahir.

GEJALA

Gejala terjadinya preklamsia adalah naiknya tekanan darah (hipertensi) dan kadar protein dalam urin yang berlebihan (proteinuria), setelah kehamilan mencapai 20 minggu. Kelebihan protein akan mempengaruhi kerja ginjal. Gejala lain yang bisa terjadi, antara lain:

         Sakit kepala.
         Masalah penglihatan, termasuk kebutaan sementara, pandangan buram dan
            lebih sensitif pada cahaya/silau.
         Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah rusuk sebelah kanan.
         Muntah.
         Pusing.
         Berkurangnya volume urin.
         Berat badan yang naik secara cepat, biasanya di atas 2 kg per minggu.
                  Pembengkakan (edema) pada wajah dan tangan, sering menyertai pare
            eklamsia walau tidak selalu, sebab edema kerap terjadi pada kehamilan
            yang normal.






PENYEBAB

Pre-eklamsi dulunya dikenal sebagai toksemia, karena diperkirakan adanya racun dalam aliran darah ibu hamil. Meski teori ini sudah dibantah, tetapi penyebab pre-eklamsia hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang diperkirakan terjadi, adalah:
- Kelainan aliran darah menuju rahim.
- Kerusakan pembuluh darah.
- Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.
- Diet atau konsumsi makanan yang salah.

FAKTOR RISIKO

Preeklamsia hanya terjadi pada saat hamil, sehingga faktor risikonya, antara lain:
A)  Sejarah preklamsia.
Ibu hamil dengan sejarah keluarga menderita preeklamsia akan meningkatkan risiko ikut terkena preeklamsia.
B)   Kehamilan pertama.
Di kehamilan pertama, risiko mengalami preeklamsia jauh lebih tinggi.
C)   Usia.
Ibu hamil berusia di atas 35 tahun akan lebih besar risikonya menderita preklamsia.
D)  Obesitas.
Preeklamsia lebih banyak menyerang ibu hamil yang mengalami obesitas.
E)   Kehamilan kembar.
Mengandung bayi kembar juga meningkatkan risiko preeklamsia.
F)    Kehamilan dengan diabetes.
Wanita dengan diabetes saat hamil memiliki risiko preeklamsia seiring perkembangan kehamilan.
G)  Sejarah hipertensi.
Kondisi sebelum hamil seperti hipertensi kronis, diabetes, penyakit ginjal atau lupus, akan meningkatkan risiko terkena preeklamsia.
Penelitian di tahun 2006 terhadap ibu hamil dengan kadar protein tinggi, diketahui mempengaruhi perkembangan dan fungsi pembuluh darah. Kesimpulan ini membantah teori preeklamsia yang disebabkan akibat ketidaknormalan pembuluh darah menuju plasenta. Tetapi pemeriksaan darah tetap merupakan alat yang efektif untuk mendiagnosa preeklamsia.

PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSA

Pre-eklamsi dinyatakan bila Anda mengalami hipertensi dan kadar protein urin tinggi, di kehamilan di atas 20 minggu. Diagnosa ini baru diketahui saat Anda melakukan pemeriksaan rutin sebelum kelahiran.
Tekanan darah normal pada saat hamil, biasanya lebih rendah dari 130/85 mmHg. Di atas 140/90 mmHg masih dapat dinyatakan normal, bila hanya terjadi sekali. Tapi bila dipemeriksaan ulang tekanan darah masih belum normal, dapat diindikasikan adanya ketidaknormalan.
Pemeriksaan lebih teliti akan dilakukan, disertai dengan tes lanjutan untuk mengetahui kadar protein dalam urin. Dokter juga akan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan hati dan ginjal.
Pemeriksaan sel darah juga dilakukan, untuk mengetahui adanya kemungkinan sel yang menghambat aliran darah. Dokter akan memonitor lebih ketat perkembangan janin, biasanya dengan USG.
Agar janin tetap memperoleh pasokan oksigen dan makanan yang cukup, ibu hamil dengan preklamsia dianjurkan untuk melakukan tes stres janin dengan mengukur pergerakan bayi dan denyut jantung bayi.

KOMPLIKASI

1.   Berkurangnya aliran darah menuju plasenta.
Preeklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat atau lahir dengan berat kurang.

2.   Lepasnya plasenta.
Preeklamsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum lahir, sehingga terjadi pendarahan dan dapat mengancam bayi maupun ibunya.
3.   Sindrom HELLP.
HELLP adalah singkatan dari Hemolyssi (perusakan sel darah merah), Elevated liver enzym dan low platelet count (meningkatnya kadar enzim dalam hati dan rendahnya jumlah sel darah dalam keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan muntah, sakit kepala serta nyeri perut atas.
4.   Eklamsia.
Jika preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia. Eklamsia dapat mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau ginjal. Eklamsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak bahkan berujung pada kematian janin maupun ibunya.

TERAPI & PENYELAMATAN

Satu-satunya obat yang manjur adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada preeklamsi di awal kehamilan, yang bisa dilakukan adalah:
Bed rest
Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun dan meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan. Anda diharuskan berbaring total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri jika memang benar-benar diperlukan. Tekanan darah dan kadar protein urin akan dimonitor secara ketat. Jika preeklamsia sudah parah, kemungkinan Anda diminta beristirahat di rumah sakit sambil melakukan test stres janin untuk memonitor perkembangan janin.
Obat hipertensi.
Dokter dapat merekomendasikan pemakaian obat penurun tekanan darah. Pada preklamsia parah dan sindroma HELLP, obat costicosteroid dapat memperbaiki fungsi hati dan sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru bayi tumbuh bila harus terjadi kelahiran prematur.
Melahirkan.
Ini adalah cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada preklamsia akut/parah, dokter akan menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah yang terburuk. Kelahiran ini juga diperlukan kondisi minimal, seperti kesiapan tubuh ibu dan kondisi janin.

PENCEGAHAN

Karena penyebab pastinya belum diketahui, dokter akan meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia.
Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklamsia yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat untuk ibu dan janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena preeklamsianya lebih rendah.
Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan risiko terkena preeklamsia, tapi Anda harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi suplemen di saat hamil.

GANGGUAN TEKANAN DARAH LAINNYA SAAT HAMIL

1.   Hipertensi kehamilan.
Ibu hamil dengan hipertensi kehamilan, tetapi tidak mengalami kelebihan protein dalam urin. Hipertensi kehamilan ini juga dapat berkembang menjadi preeklamsia.
2.   Hipertensi kronis.
Tingginya tekanan darah yang terjadi sebelum kehamilan usia 20 minggu atau 12 minggu setelah kelahiran.
3.   Preeklamsia superimpose pada hipertensi kronis.
Ibu hamil dengan hipertensi kronis sebelum kehamilan dan berkembang lebih buruk, karena memiliki protein dalam urin yang berlebihan saat kehamilan.


PEDOPHILIA

“PEDOPHILIA”



v PENGERTIAN PEDOPHILIA

Pedophilia (dari bahasa Yunanipaidophiliapais ("anak-anak") dan philia ("cinta") adalah penyimpangan kepribadian seseorang yang memiliki ketertarikan atau hasrat seksual terhadapanak-anak yang belum memasuki masa remaja. Istilah ini seringkali ditujukan kepada orang-orang dewasayang memiliki kondisi ini. Kadang istilah ini juga digunakan untuk merujuk kepada pelaku pelanggaran seksual terhadap anak-anak. Orang-orang yang mempunyai kondisi ini disebut pedofil.
Pedophilia adalah kondisi orang dewasa yang mempunyai ketertarikan atau
hasrat seksual terhadap anak-anak yang belum memasuki usia remaja. Yang merupakan salah satu kelainan perkembangan psikoseksual, yang mendapatkan keintiman seksualnya dengan melakukan penetrasi alat vitalnya sebagian atau keseluruhan terhadap alat vital anak-anak tersebut.
Pedophilia merupakan istilah untuk menerangkan salah satu penyimpangan seksual, dimana individu memiliki hasrat erotis yang abnormal terhadap anak-anak.
Kasus pedophilia terdiri dari dua jenis yaitu :
a. Pedophilia heteroseksual, yaitu kasus pedophilia yang terjadi pada individu berbeda jenis.
b. Pedophilia homoseksual, yaitu kasus pedophilia yang terjadi pada individu sejenis.

v MACAM-MACAM PEDOPHILIA

Pedophilia terdiri dari beberapa macam yaitu :
a. Pedophilia tipe eksklusif (Fixated)
Seseorang yang hanya tertarik pada anak-anak kecil, umumnya tidak memiliki rasa ketertarikan dengan orang dewasa. Mereka kebanyakan seorang laki-laki dewasa dan cenderung menyukai anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena mereka tumbuh melalui hubungan yang erat antar sesama anak laki-laki. Pedophilia tipe ini biasanya melakukan aktivitas di tempat-tempat dimana banyak anak laki-laki berkumpul seperti gereja, tempat olah raga, atau daerah dekat perumahan.
b. Pedophilia tipe non eksklusif (Regressed)
Seseorang yang tidak hanya tertarik pada anak kecil tetapi pada orang dewasa. Umumnya mereka adalah laki-laki dewasa yang sudah menikah dengan seorang wanita dewasa juga, dan tetap memiliki ketertarikan terhadap anak perempuan berusia antara 8-10 tahun. Mereka memandang anak kecil sebagai pengganti orang dewasa, dan memperlakukan me dewasa. Perilaku penyimpangan seksual pertama terhadap anak-anak biasanya terjadi secara mendadak dan tidak direncanakan.
c. Cross sex pedophilia
Seorang laki-laki yang suka menyentuh secara seksual anak perempuan. Biasanya tipe ini termasuk kedalam tipe pedophilia regressed. Mereka biasanya berteman dengan anak-anak perempuan dan perlahan-lahan melakukan aktivitas seksual dengan cara merayu dan bukan dengan jalan memaksa anak tersebut. Aktivitas mereka termasuk menyentuh secara seksual anak kecil, dan menyuruh anak tersebut melakukan hal yang sama terhadap mereka dan kemungkinan melakukan stimulasi oral tetapi mereka jarang sekali melakukan hubungan seksual.
d. Same sex pedophilia
Banyak penderita pedophilia yang melakukan hubungan seksual atau memiliki fantasi seksual kepada anak kecil yang berkelamin sama, dan mereka tidak melakukan hubungan seksual dengan orang dewasa yang berkelamin berbeda, namun mereka menolak jika disebut seorang homoseksual. Umumnya usia anak laki-laki yang rentan dianiaya secara seksual oleh pedophilia tipe ini adalah antara 10-12 tahun. Aktivitas seksual yang biasanya dilakukan berupa meraba-raba tubuh anak, masturbasi, stimulasi oral oleh anak-laki-laki dan seks anal dimana pria dewasa yang berperan aktif.
e. Pedophilia perempuan
Mayoritas penderita Pedophilia adalah kaum pria, namun juga dapat ditemukan pada perempuan. Namun demikian penderita Pedophilia wanita biasanya tidak terlalu menonjol karena rasa kasih sayang wanita terhadap anak-anak terlihat sebagai sikap keibuan. Anak laki-laki tidak memiliki pandangan negatif bila berhubungan seksual dengan wanita dewasa oleh karena itu tidak ada yang melaporkan jika hal ini terjadi.




v Faktor penyebab Pedophilia

Faktor yang menyebabkan seseorang menjadi seorang pedophila adalah:
a. Faktor Genetik
Menurut Ray Blanchard dan James Carton yang merupakan sexologist dari Kanada mengungkapkan adanya faktor hubungan antara fungsi dan stuktur otak dengan resiko terjadinya pedophilia, mereka mengatakan bahwa lelaki yang tingkat IQnya rendah beresiko memiliki anak laki-laki yang mengalami cedera otak, dimana anak yang mengalami cedera otak besar kemungkinan mengidap pedophilia.

b. Faktor Lingkungan
Seorang dapat menjadi pedophilia jika ia berada dalam lingkungan pedophilia, sebab secara tidak langsung ia terbawa oleh kebiasaan para pedophilia dan ada pula yang diajari.

c. Faktor trauma masa lalu
Seorang anak laki-laki yang menjadi korban tindakan pedophilia (pedophilia homoseksual), berkemungkinan akan menjadi pedophilia juga, sebab adanya trauma berkepanjangan yang sulit dihilangkan.





Pemeriksaan ANC

1.      NAMA PEKERJAAN  : Pemeriksaan ANC
2.      TUJUAN       :
Sebagai Pedoman kerja Petugas KIA dalam pelaksanaan pelayanan pemeriksaan Ibu hamil ( ANC ).

3.      SASARAN     :
Petugas KIA  dalam mempersiapkan alat / sarana untuk memberikan pelayanan pemeriksaan Ibu hamil.

4.      URAIAN UMUM     :
Persiapan ruangan dan alat lengkap, alat pemeriksaan (timbangan, ukuran panggul, tensi dan alat suntik ).
Persiapan Vaksin TT dalam cold chain, tablet Fe dan Vitamin.
Pelaksanaan pemeriksaan dan tindakan.
Penyuluhan.
Pencatatan / rujukan.

5.      LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN     :
a. Petugas menerima kunjungan ibu hamil di Ruang KIA setelah mendaftar di loket pendaftaran.
b. Petugas melakukan Anamnesa   :
»     Menanyakan Identitas.
»     Menanyakan riwayat kehamilan yang sekarang dan yang lalu.
»     Menanyakan riwayat menstruasi.
»     Menanyakan riwayat persalinan yang lalu dan pemakaian alat kontrasepsi.
»     Menanyakan riwayat penyakit yang diderita dan riwayat penyakit keluarga.
»     Menanyakan keluhan pasien.
»     Mempersilahkan Ibu hamil ke Laboratorium untuk periksa Hb dan golongan darah ( untuk Bumil dengan K1 ), pemeriksaan Hb diulang pada umur kehamilan trimester III, serta pemeriksaan laboratorium lainnya ( seperti protein urin, reduksi urin ) atas indikasi.
 c. Petugas melakukan pemeriksaan            :
»     Tinggi Badan, Berat Badan, LLA, Tekanan darah.
»     Petugas melakukan Inspeksi kepada pasien.
»     Mengukur ukuran panggul ( bila ada indikasi  : TB < 145 cm ).
»     Memeriksa TFU, posisi janin, presentasi janin.
»     Pemeriksaan DJJ.
 d.Petugas memberikan Imunisasi TT1 sambil memberitahukan ulangan TT2 yang akan datang.
 e.Petugas memberikan penyuluhan ( gizi bumil, Hygiene perorangan, perawatan payudara selama kehamilan, pentingnya periksakan kehamilan secara rutin sesuai umur kehamilan ), pesan supaya pada saatnya nanti melahirkan di tenaga kesehatan.
  f.  Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu, Buku KIA, Kohort Hamil.
  g. Petugas menulis resep ( Kalsium Laktat, Fe, Vitamin ).
  h.Petugas mendeteksi resiko tinggi kehamilan bila ada dan rujuk ke RSU / dokter spesialis serta melakukan kunjungan rumah pasien ( perkesmas ).
  i. Petugas merujuk ke Ruang Pengobatan / Gilut pada pemeriksaan pertama ( K1 ) atau bila ada indikasi.
 j.   Petugas mencatat ke kohort ibu sesuai Kartu Ibu.